Penetapan Kadar Amonia Bebas dalam Pupuk UREA
LAPORAN LENGKAP
Nama
: Hasanuddin Dg Tawang
Kelas
: III A
Kelompok
: A1.1
Nis : 124811
Hari/Tanggal
: senin 11 mei 2015
Judul Penetapan :
Kadar amonia bebas dalam pupuk UREA
Tujuan Penetapan :
Untuk mengetahui kadar amonia bebas dalam pupuk UREA
Dasar Prinsip
: Sampel dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan sampel dititar
dengan
larutan HCl 0,02 N
Landasan Teori :
“Amonia”
Amonia
adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas
dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa
kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan
Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia
dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum.[5] Kontak
dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru
dan bahkan kematian.[5] Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah
terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan
pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus
disertai surat izin.[6]
Amonia
yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di
suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur
amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat
ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia
rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi
larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar
30 persen berat amonia pada 15.5 °C).[7] Amonia yang berada di rumah biasanya
memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga
bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
“Nitrat “
Nitrat
merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama
bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut didalam
air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna
senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi merupakan proses oksidasi ammonia
menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang sangat penting dalam siklus
nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi ammonia menjadi nitrit
dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat
dilakukan oleh Nitrobacter (Effendi, 2003).
Nitrat
merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan selanjutnya dikonversi menjadi protein.
Proses konversi yaitu: NO3- + CO2 + tumbuhan + cahaya matahari → protein
Nitrat dalam
tanah diperlukan tanaman untuk pertumbuhan. Lebih dari 90% N diserap tanaman
dalam bentuk nitrat. Sumber N adalah pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk
anorganik. (pupuk kimia). Nitrogen dalam kedua jenis pupuk tersebut adalah
bentuk ammonium ( NH4+). Dan kemudian cepat diubah menjadi nitrat dalam tanah.
Oleh karena itu,
pemberian pupuk yang berlebihan akan meningkatkan kandungan nitrat dalam
tanaman. Pembuangan kotoran kandang terus menerus tanpa melalui saluran khusus
ke dalam tanah akan mengakibatkan peningkatan ammonia dalam tanah. Selanjutnya
melalui nitrifikasi terjadi pemebntukan nitrat-nitrit dari ammonia dalam tanah
yang kemudian diserap oleh tanaman ( Cassel dan Barao,2000).
· Sifat Fisik
dan Struktur Kimia Senyawa Nitrat dan Nitrit
Nitrat
dibentukm dari asam nitrit yang berasal dari amonia melalui proses
kataitik.Nitrit merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen bentuk
pertengahan dari proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit
merupakan komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan atom oksigen.
Nitrat mengikat tiga atom oksigen dan nitrit mengikat dua atom oksigen.
kondisi yang
normal baik nitrit ataupun nitrat adalah komponen yang stabil.Tetapi dapat
meledak pada suhu tinggi. Biasanya karena adanya ion klorida, bahan metal,
bahan organik akan mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil.
Apabila kebakaran tempat penyimpanan nitrat atau nitrit sangat berbahaya karena
dapat menjadi gas beracun. Bentuk dari nitrat dan nitrit tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa dan bersifat higroskopis (Sutiyoso, 2009).
· Sumber
Nitrat
Nitrat berasal
dari nitrogen yang bersumber dari pupuk pertanian . Pupuk jenis urea dan NPK
mengandung nitrogen yang sangat tinggi. Unsur Nitrogen sangat diperlukan dalam
jumlah yang besar untuk pembentukan protein, sintesis klorofil dan proses
metabolisme. Kekurangan nitrogen akan mengurangi efisiensi pemanfaatan matahari
serta serapan unsur hara sehingga mengakibatkan tanaman tidak tumbuh sempurna
(Sutiyoso, 2009).
Pada daerah
pertanian ammonia yang dihasilkan oleh kotoran hewan, sebagian akan naik ke
atsmosfer dan sebagian dikonversi oleh mikroba tanah menjadi nitrat yang larut
dalam air. Karena nitrat sifatnya mudah bergerak sehingga merupakan polutan
utama didalam air. Secara alami nitrat didalam air tanah sangat kecil. Akan
tetapi kegiatan pertanian, peternakan, ataupun limbah domestik unsur tersebut
dijumpai dalam jumlah yang besar(Tupamahu,1997).
Menurut Steenvooden (Ompusunggu, 2009) didalam air kandungan
nitrat berasal dari kegiatan limbah industri, septik tank,limbah kotoran hewan,
dan limbah dari alat angkutan air seperti kapal dan perahu.
· Nitrifikasi
Peristiwa terbentuknya nitrat dan nitrit di tanah dilakukan
oleh bakteri Nitrobacter dan bakteri Nitrococus.
- Bakteri nitrococcus adalah sebagai bakteri pengubah
ammonia menjadi nitrit. Prosesnya adalah sebagai berikut:
2NH3- +3O2 → 2NO2 - +
2H+ + 2H2O
- Bakteri nitrobacter adalah sebagai bakteri pengubah nitrit
menjadi nitrat. Prosesnya yaitu :
2NO2- + O2 → 2NO3-
Ada beberapa parameter yang mempengaruhi proses
Nitrifikasi.Parameter yang mempengaruhi proses nitrifikasi (Novotny dan Olem,
1994) adalah :
1. Pada oksigen terlarut < 2 mg/liter, reaksi akan
berjalan lambat
2. Nilai pH yang optimumadalah 8-9
3. Bakteri yang melakukan nitrifikasi menempel pada sediment
dan pada bahan padatan lain
4.Kecepatan pertumbuhan bakteri nitrifikasi lebih lambat daripada
bakteri heterotof 5. Suhu
optimum proses nitrifikasi adalah 200C - 250C
Menurut
siklusnya, bakteri akan mengubah nitrogen menjadi nitrat yang kemudian
digunakan oleh tumbuh-tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian
menggunakan nitrat untuk menghasilkan protein di dalam tubuh. Setelah itu
nitrat dikeluarkan kembali ke lingkungan dari kotoran hewan tersebut. Mikroba
pengurai akan mengubah nitrat yang berbentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu
nitrat juga dapat diubah menjadi nitrit pada traktus digestivus manusia dan
hewan. Dan bakteri di lingkungan akan mengubah nitrit menjadi nitrogen.
Nitrit
juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah karena efek vasoliditsinya.
Gejala klinis yang timbul seperti nausea, vomitus, nyeri abdomen, nyeri kepala,
pusing, dan sianosis dapat muncul dalam jangka waktu beberapa menit sampai 45
menit. Pada kasus ringan sianosis hanya tampak disekitar bibir dan membrane
mukosa. Pada keracunan yang berat dapat menyebabkan koma atau tidak sadar,
kejang (Ruse M.1999).
Alat :
Erlenmeyer 250 ml
Neraca Digital
Spatula
Labu Semprot
Pipet Tetes
Buret
Statif
Bahan :
Pupuk UREA
Indikator MM:Mb (1:1)
Aquadest
HCl 0,02 N
Pengamatan :
Bobot Sampel =
3,0455 g
Volume Penitar = 6,12
ml
Normalitas HCl = 0,0165 N
Perhitungan :
Kadar NH3 = V HCl × N HCl × Bst NH3/ mg Contoh ×100%
=
6,12 × 0,0165 ×17 ×/3045,5100%
= 0.05 %
Kesimpulan
: Berdasarkan hasil perhitungan
diatas maka dapat disimpulakan bahwa kadar
amonia bebas yang terdapat dalam pupuk UREA adalah sebesar 0,05 %
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar